Monday, July 13, 2009

JIKA?

JIKA ?

Ungkapan lapuk melantun dipungut media
yang barangkali sedikitpun tidak melucukan
sekalipun jenaka sedemikian
menggeletek segenap pelosok hati
tapi meniup api amarah lalu membakar jiwa
lantaran sesuka hati khalayak diperbodohkan.

Umpan murahan ditabur lagi
lalu jauh tertusuk ke kalbu khalayak
lantas mengajak minda keras bekerja
menafsir pengertian patah-patah ungkapan
selanjutnya menimbang keputusan.

Jika pengertian difahami
bagaimana agaknya rentak tarian ?
Jika sumbang adakah hendak ditafsir
lantai senget atau tanah tidak rata?
Jika dada ditepuk wajarkah selera menjawabnya?
Atau terus membisu seribu bahasa?


ABDUL HALIM YAACOB (13.07.09)
Pinggiran Taman Purnama, A Setar.
http://www.esastera.com

1 Comments:

At August 18, 2009 at 12:06 AM , Blogger jebatsari said...

salam puisi

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home